Minggu, 09 Maret 2025

Bandara Ngurah Rai: Runway ditutup akibat pesawat Airfast mengalami kendala

 


Denpasar MEMORANDUMREPORT - www.slot1000k.com Bandara I Gusti Ngurah Rai di Bali membenarkan ditutupnya sementara runway atau landasan pacu yang videonya beredar di media sosial.

General Manager Bandara I Gusti Ngurah Rai Ahmad Syaugi Shahab, di Denpasar, Sabtu, menjelaskan penutupan kurang lebih dua jam ini akibat terjadi kendala pendaratan oleh pesawat Airfast.

Diketahui pesawat Airfast dengan nomor registrasi DH PK OAM 6 dari Benete, Sumbawa Barat, mengalami kendala teknis saat melakukan pendaratan di Bali pada pukul 09.26 WITA, syukurnya tujuh penumpang di pesawat kecil tersebut tidak mengalami cedera serius dan segera dilakukan evakuasi.

“Akibat kendala tersebut, pesawat sempat berada di runway, sehingga untuk alasan keselamatan dan keamanan operasional penerbangan, untuk sementara runway tidak dapat didarati dan digunakan untuk lepas landas,” kata Ahmad Syaugi.

Berdasarkan NOTAM Nomor A0668/25 NOTAMN, landasan pacu ditutup sementara dari pukul 10.15 WITA sampai dengan 12.10 WITA.

Ahmad Syaugi menjelaskan penutupan ini dimanfaatkan untuk mengevakuasi penumpang dan pesawat ke apron, serta memeriksa dan memastikan tidak ada objek asing yang tertinggal di runway karena peristiwa ini dapat berpotensi membahayakan keamanan keselamatan penerbangan.

Bandara I Gusti Ngurah Rai mencatat, atas kejadian ini terdapat 10 penerbangan keberangkatan terdampak penundaan keberangkatan atau delayed yang terdiri dari lima penerbangan domestik dan lima internasional.

Untuk kedatangan, 21 penerbangan kedatangan terdampak, terdiri dari sembilan penerbangan domestik dan 12 internasional.

Terdapat divert atau pengalihan pendaratan ke beberapa bandara alternatif seperti Lombok sebanyak enam penerbangan, Surabaya lima, Makassar tiga, Semarang dua, Jakarta satu, dan Banyuwangi satu.

“Terdapat tiga penerbangan kedatangan yang kembali ke bandara asal atau Return To Base (RTB), yakni di bandara Lombok, Jakarta, dan Singapura,” kata Syaugi.


Narasumber : https://memorandumreport.blogspot.com/

heylink.me/slot1000k

https://allmy.bio/www.slot1000k.com

https://linktr.ee/slot1000k

Jaksa tak ajukan banding, Presiden Korea Selatan dibebaskan

 


Seoul MEMORANDUMREPORT - www.slot-500.com Presiden Korea Selatan (Korsel) Yoon Suk-yeol dibebaskan pada Sabtu (8/3) setelah jaksa memutuskan untuk tidak mengajukan banding atas persetujuan pembebasan dari pengadilan.

Dalam sebuah cuplikan video di televisi, Yoon terlihat turun dari sebuah kendaraan berwarna hitam dan berjalan keluar dari Pusat Penahanan Seoul di Uiwang, sekitar 20 kilometer (km) sebelah selatan Seoul.

Yoon melambaikan tangan dan membungkukkan badan ke arah para pendukungnya yang berdiri di sepanjang jalan.

Setibanya di kediaman presiden di pusat kota Seoul, pemimpin yang dimakzulkan tersebut kembali turun dari kendaraan itu untuk bersalaman dengan para pendukungnya.

Dalam sebuah pernyataan, Yoon menyampaikan apresiasi terhadap penetapan pengadilan, dukungan rakyat di tengah cuaca dingin, dan kepemimpinan Partai Kekuatan Rakyat (People Power Party/PPP) yang berkuasa.

Pengadilan Distrik Pusat Seoul menyetujui pembebasan presiden yang ditangkap itu pada Jumat (7/3), menerima permintaan Yoon untuk membatalkan penahanannya yang diajukan oleh tim pengacaranya pada 4 Februari.

Yoon ditangkap di kantor kepresidenan pada 15 Januari dan didakwa dalam penahanan pada 26 Januari sebagai tersangka dalang pemberontakan, dan menjadi presiden Korsel pertama yang ditangkap dan diadili saat masih menjabat.

Jaksa penuntut mengajukan dakwaan terhadap Yoon pada 26 Januari pukul 18.52 waktu setempat, tetapi Pengadilan Distrik Pusat Seoul mengatakan bahwa masa penahanan Yoon berakhir pada pukul 09.07 waktu setempat pada hari yang sama.

Unit investigasi khusus kejaksaan yang bertanggung jawab atas kasus pemberontakan Yoon berupaya mengajukan banding atas keputusan pengadilan pada Jumat. Namun, jaksa agung negara itu memerintahkan unit tersebut untuk mematuhi keputusan pengadilan, menurut sejumlah media lokal.

Yoon pada 3 Desember malam tahun lalu mengumumkan darurat militer, yang dicabut oleh Majelis Nasional yang dipimpin partai oposisi beberapa jam kemudian.

Mosi untuk memakzulkan Yoon disahkan di Majelis Nasional pada 14 Desember, dan sejak saat itu pengadilan konstitusional telah menggelar 11 sidang mengenai pemakzulan Yoon dengan putusan akhir diperkirakan akan disampaikan pekan depan.


Narasumber : https://memorandumreport.blogspot.com/

https://heylink.me/Slot-500jackpot

https://allmy.bio/slot-500.com

https://linktr.ee/Slot500maxwin

Sabtu, 08 Maret 2025

Ormas Palak THR ke Pengusaha Jelang Lebaran, Gak Dikasih Risikonya Ini

 


Jakarta, MEMORANDUMREPORT - www.bet-888.org Menjelang Hari Raya Idul Fitri, para pengusaha tak hanya disibukkan dengan lonjakan permintaan dan operasional bisnis. Ada satu hal lain yang kerap muncul setiap tahun, yakni melakukan alokasi anggaran untuk tunjangan hari raya (THR) bagi kelompok organisasi masyarakat (Ormas).

Ketua Umum Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Hariyadi Sukamdani secara blak-blakan mengakui bahwa praktik ini memang kerap terjadi di beberapa daerah. Meski tidak merata, bagi sebagian pengusaha, memberikan THR kepada Ormas dianggap sebagai langkah antisipasi agar bisnis tetap berjalan lancar.

"Biasanya dari perusahaan sih menyiapkan ya. Tapi kembali lagi, situasi dan kondisi tiap daerah beda-beda," ujar Hariyadi kepada CNBC Indonesia, Sabtu (8/3/2025).

Menurutnya, di daerah yang tingkat masalah sosialnya tinggi, pengusaha cenderung lebih siap mengalokasikan dana untuk menghadapi permintaan semacam ini.

"Kalau daerah itu memang mungkin masalah sosialnya banyak, tentunya harus disiapkan lah. Kalau ada apa-apa kan repot juga kalau mereka nggak dikasih," ujarnya.

Namun, lanjutnya, bagi daerah yang relatif lebih aman dan tidak memiliki tekanan sosial yang besar, permintaan jatah THR dari Ormas bisa saja tidak terjadi.

"Tergantung lagi, kalau daerah yang memang relatif aman ya nggak perlu. Tergantung situasi kondisinya bagaimana, dan lokasinya di mana," terang dia.

Fenomena ini tentu menambah beban pengusaha yang sudah harus menghadapi berbagai tantangan, termasuk biaya operasional yang semakin meningkat. Meski begitu, banyak yang memilih untuk mengikuti "tradisi" ini demi menghindari potensi gangguan yang bisa menghambat bisnis mereka.

"Kalau kita pendekatannya tidak luwes gitu ya, ya kenanya bisa banyak. Tapi kalau kita luwes artinya ya.. 'ini mau gimana nih? Mau ngotot-ngototan?' Yang ada jadi gak jalan tuh bisnisnya," tutup Hariyadi.


Narasumber : https://memorandumreport.blogspot.com/

https://linky.ph/bet888view

https://lynk.id/bet888vvip

https://sandwiche.me/bet888big

Indonesia-Jepang bahas pemulangan kerangka tentara PD II

 


Biak MEMORANDUMREPORT - www.slot1000k.com Pemerintah Indonesia Jepang bersama Indonesia dan Pemkab Biak Numfor, Papua melakukan pertemuan membahas repatriasi atau pemulangan kerangka tulang belulang tentara Jepang korban perang dunia II 1939-1945 yang gugur di Pulau Biak.

Rapat pemulangan kerangka tentara Jepang korban PD II dipimpin Wakil Bupati Jimmy Kapissa bersama Pamong Budaya Kementerian Kebudayaan Valentinus Sriwijaya Atmoko dan Perwakilan pemerintah Jepang Takabayashi Hiroki.

Wakil Bupati Biak Numfor Jimmy CR Kapissa setelah rapat di Biak, Jumat (7/3), mengatakan repatriasi kerangka tulang tentara Jepang korban PD II di Biak sebagai tindak lanjut kerja sama pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Jepang.

"Keinginan Pemerintah Jepang memulangkan kerangka tentara Jepang kami Pemkab Biak Numfor memberikan dukungan sebagai kesepakatan kerja sama Jepang dan pemerintah Indonesia," ujar Wakil Bupati Jimmy Kapissa.

Ia mengatakan, saat perang dunia II terjadi berdasarkan database tentara Jepang yang gugur di Biak sebanyak 10.200 orang dan telah ditemukan sebanyak 4.227 orang.

"Ya kami dari Pemkab Biak Numfor terus memberikan dukungan terhadap rencana Repatriasi kerangka tentara Jepang yang gugur di Pulau Biak ke negaranya sebagai hasil kerja sama Pemerintah RI dengan Pemerintah Jepang," katanya.

Jimmy menyebut, sampai saat ini keluarga tentara bersama pemerintah Jepang sampai hari ini masih melakukan penelitian bersama tim ahli forensik untuk identifikasi tulang belulang.

Indikator dipakai tim forensik Jepang , lanjut dia, jika ada yang ditemukan tulang belulang dari warga Biak akan dikembalikan dengan syarat disepakati bersama.

Tulang belulang tidak hanya dikembalikan, lanjut dia, tetapi ada kompensasi dari pemerintah Jepang kepada masyarakat setempat.

Sementara itu, Pamong Budaya Kementerian Kebudayaan RI Valentinus Sriwijaya Atmoko menjelaskan, Pemerintah Jepang pada Tahun 2025 akan kembali mengunjungi Biak di bulan Juli dan November.

Pemulangan kerangka tentara Jepang yang ditemukan di Biak, lanjut dia, akan diidentifikasi tim ahli Pemerintah Jepang.

"Semoga rencana pemulangan kerangka tentara Jepang yang gugur di Pulau Biak dapat berjalan lancar sesuai jadwal yang disepakati bersama," katanya.

Valentinus berharap, adanya dukungan dari masyarakat Biak Numfor terkait Repatriasi kerangka tulang belulang tentara Jepang ke negara bersangkutan.


Narasumber : https://memorandumreport.blogspot.com/

heylink.me/slot1000k

https://allmy.bio/www.slot1000k.com

https://linktr.ee/slot1000k

Tinggal Sejengkal, yang Terjadi jika Perang Dunia 3 Pecah

 


Jakarta, MEMORANDUMREPORT - www.slot-500.com Perang dunia ketiga (PD 3) menjadi ancaman dan masih kencang menjadi isu sejumlah analis dunia. Hal ini terjadi pasca perang Rusia-Ukraina, yang akhirnya menyeret kekuatan Barat pimpinan Amerika Serikat (AS) dan Eropa dalam aliansi NATO.

Negara-negara Eropa telah mulai diam-diam telah mempersiapkan fondasi untuk kemungkinan perang dengan Rusia. NATO pun telah menyiapkan sejumlah skenario perang, mulai dari tembak-menembak habis-habisan hingga merusak stabilitas negara lawan.

"Rusia sedang mempersiapkan perang dengan Barat," kata Bruno Kahl, Kepala Dinas Intelijen Luar Negeri Jerman, pada akhir November, dikutip memorandumreport, dikutip Sabtu (14/12/2024).

1. Bagaimana Perang Dunia 3 Bisa Mulai?

Setiap konflik besar dapat dipicu karena ketegangan regional atas sejumlah topik yang menjadi titik api, yang paling utama adalah kekhawatiran bahwa China pada akhirnya akan melakukan invasi ke Taiwan, Rusia dapat memperluas ambisinya di luar Ukraina, atau bahwa Korea Utara atau Iran memulai konflik dengan pesaing regional.

Anderson menyoroti negara-negara Baltik atau Polandia sebagai titik api potensial yang dapat dipicu pertentangan Rusia dengan NATO. Hal ini pun dapat secara efektif memperpanjang konflik Ukraina sekaligus memperluas cakupannya menjadi perang 'panas' global yang sesungguhnya.

Sementara Timur Tengah telah mengalami kekacauan yang jauh lebih besar terkait Israel dan milisi Palestina Hamas dan perang di Suriah, Anderson tetap waspada bahwa tindakan Israel dapat menyebabkan konflik regional yang lebih luas.

"Saya tidak berpikir Israel akan sembrono itu," kata Anderson. "Saya pikir mereka benar-benar dibenarkan dalam menanggapi serangan rudal Iran seperti yang mereka lakukan di luar itu, saya tidak melihat bahaya besar dalam kasus khusus itu."

"Demikian pula, di Indo Pasifik, saya pikir para pemimpin di Taipei cukup cerdik untuk tidak melakukan sesuatu seperti tiba-tiba mendeklarasikan kemerdekaan mereka, yang akan menjadi garis merah bagi China," tambahnya.

Montgomery, pensiunan laksamana muda, setuju bahwa Rusia akan menjadi pemicu yang paling mungkin untuk perang yang lebih luas. Ia mencatat bahwa Moskow memiliki andil dalam konflik yang lebih kecil di negara-negara seperti Georgia dan Serbia.

"Dia (Presiden Rusia Vladimir Putin) telah mendorong batas dengan Serbia dan Bosnia dan Republik Srpska (bagian Serbia dari Bosnia), mendorong keras untuk konflik di sana," kata Montgomery.

"Dia juga menekan keras Georgia dan menekan partai yang berkuasa di Georgia untuk melepaskan semakin banyak identitas UE-nya, sampai pada titik di mana dalam minggu terakhir, mereka telah mengumumkan bahwa mereka tidak lagi mengejar UE selama empat tahun lagi," jelasnya.

Montgomery kemudian menyebut Iran sebagai titik nyala kedua yang paling mungkin, dengan mengutip berbagai kelompok proksi dan kelompok militan yang dipersenjatai Iran, seperti Hamas, Hizbullah, dan Houthi, selain keinginan baru Teheran untuk melakukan serangan langsung terhadap Israel.

2. Negara yang Terlibat


Salah satu poin kesepakatan dan perhatian yang konsisten di antara para ahli strategi adalah bahwa konflik apa pun kemungkinan akan melibatkan kerja sama antara poros di luar negara Barat dan sekutu, yang meliputi Rusia, China, Korea Utara, dan Iran.

Beijing, Pyongyang, dan Teheran telah menunjukkan kerja sama mereka dalam mendukung Rusia dengan invasinya ke Ukraina. Korea Utara bahkan telah mengerahkan pasukan ke garis depan setelah memasok amunisi ke Moskow karena persediaannya menyusut setelah dua tahun pertempuran sengit.

Iran juga telah memasok Rusia dengan pesawat nirawak. China pun telah membeli energi Rusia untuk menjaga ekonominya agar tidak runtuh akibat sanksi Barat.

Rusia dan China juga merupakan anggota dari dua kelompok perdagangan, blok ekonomi BRICS dan Organisasi Kerjasama Shanghai, yang telah meningkatkan hubungan ekonomi antara kedua negara meski ada sanksi Barat

"Ukraina tidak berperang melawan satu negara. Ukraina berperang melawan empat negara: Mereka berperang melawan (pesawat nirawak) Iran setiap malam. Mereka berperang melawan artileri Korea Utara, ada pasukan Korea Utara, dan itu tampaknya menjadi kesepakatan terbesar," ungkap Montgomery.

"Baik Iran maupun Korea Utara memberikan sejumlah rudal balistik atau suku cadang rudal balistik, dan China sepenuhnya mendukung ekonomi Rusia, sehingga ekonomi Rusia masih berjalan lancar, menguras sumber daya alam, minyak dan gas alam, serta menghabiskan 40% dana pemerintah untuk Kementerian Pertahanan," tambahnya.

3. Tempat Teraman saat PD 3 Terjadi


Karena sifat konflik global yang meluas, hanya sedikit tempat yang akan sepenuhnya aman, terutama jika konflik yang berlarut-larut mendorong negara-negara besar untuk mulai memperebutkan sumber daya, seperti minyak Venezuela atau logam mulia yang ditemukan di beberapa bagian Afrika.

Baik Montgomery dan Anderson sepakat bahwa meski tidak benar-benar aman, tempat yang lebih aman akan tetap berada di lokasi di seluruh belahan Bumi Selatan. Namun, Anderson melangkah lebih jauh dan menyarankan bahwa menjauh dari instalasi militer dan target infrastruktur utama, seperti kota-kota besar, akan menjadi strategi terbaik.

"Jika terjadi PD 3, seseorang akan lebih aman di pedesaan Oklahoma daripada di dan sekitar Kota New York," ujarnya, sambil mencatat bahwa beberapa lokasi di Mountain West yang mungkin tampak terlindungi juga menjadi lokasi instalasi militer penting yang strategis seperti bunker nuklir.

"Tentu saja ada banyak pegunungan dan daerah pedesaan yang akan lebih aman daripada berdekatan dengan pangkalan militer besar atau infrastruktur utama di AS, yang umumnya melibatkan kota-kota," ujarnya.

4. Perang Nuklir


Bagian yang paling rapuh dari kemungkinan terjadinya PD 3 adalah potensi konflik yang meningkat menjadi ledakan nuklir. Pasalnya, kepercayaan umum adalah bahwa PD 3 akan memerlukan konflik nuklir dan melibatkan tiga raksasa senjata berbahaya itu yakni AS, Rusia, dan China.

Namun kedua ahli menyarankan bahwa senjata nuklir tidak akan langsung digunakan. Bahkan jika digunakan, kemungkinan besar akan melibatkan senjata taktis yang akan membatasi dampaknya.

Para ahli menunjuk pada ancaman Rusia yang berulang untuk menggunakan senjata nuklir tetapi enggan mengambil langkah-langkah untuk benar-benar mengerahkan senjata itu. Mereka berpendapat bahwa Moskow memahami itu sebagai garis merah peperangan.

"Dalam konteks PD 3, senjata nuklir mungkin akan berada pada tahap akhir, [digunakan] oleh negara-negara yang merasa putus asa, yang merasa keberadaan mereka terancam dan mereka tidak punya pilihan lain," tutur Anderson.

Montgomery menambahkan bahwa setiap potensi penggunaan senjata nuklir AS kemungkinan akan terjadi sebagai 'respons' daripada serangan pertama.

"Saya hanya tidak berpikir kami akan menjadi yang pertama. Lalu muncul pertanyaan, kapan China atau Rusia akan menggunakannya lagi? Vladimir Putin telah menunjukkan pengambilan risiko paling besar dari semua pemimpin yang telah kita sebutkan," pungkasnya.


Narasumber : https://memorandumreport.blogspot.com/

https://heylink.me/Slot-500jackpot

https://allmy.bio/slot-500.com

https://linktr.ee/Slot500maxwin